Home Foto Teater Teater Bali
Kami menerima Naskah, Komentar, Tulisan, Artikel dan sejenisnya. Silahkan kirim ke tomo_orok@hotmail.com
Google

Cinta, Alat Kelamin, dan Organ Reproduksi

Senin, 14 Januari 2008

Kalian boleh menyebut saya seorang feminist yang ekstrim, atau seorang perempuan yang anti laki-laki..

Tapi sebelum kalian terlanjur mencap saya dengan sebutan-sebutan diatas dan mendeskreditkan pemikiran saya, cobalah jujur terhadap diri kalian sendiri tentang hal-hal akan saya kemukakan pada tulisan ini.. dan renungkan..

Cinta, sebuah kata yang begitu sederhana.. karena sebuah kata “cinta” kalian akan menemukan seribu headline di surat kabar mengenai pembunuhan, pemerkosaan, penipuan, bunuh diri, dll… nyaris semua kejahatan hadir di keseharian kita lahir dari sebuah alasan bernama “cinta”.

Cinta, alat kelamin, organ reproduksi..
Kenapa alat kelamin dan organ reproduksi? Apa hubungan cinta dengan alat kelamin?
Berapa banyak perempuan yang ditinggalkan oleh pacarnya karena sang pacar mengetahui bahwa perempuan tersebut ternyata sudah tidak perawan lagi? Berapa banyak istri yang diceraikan oleh suaminya pada saat pernikahan mereka baru saja menginjak malam pengantin karena sang istri ternyata sudah tidak perawan lagi pada malam sakral tersebut? Berapa banyak suami yang selingkuh hanya karena sang istri kurang mampu memuaskan nafsu seksual mereka di tempat tidur?

Apa hubungan cinta dengan alat reproduksi?
Berapa banyak istri yang diceraikan oleh sang suami karena istrinya tidak mampu menghadirkan keturunan? Berapa banyak perempuan yang dijadikan istri kedua oleh laki-laki hanya karena alasan “istri pertamaku mandul”??
Silahkan renungkan pertanyaan-pertanyaan dari fakta yang terjadi diatas..

Perempuan, seperti apapun hebatnya akan selalu dibawah laki-laki.. dan “cinta” adalah alat kaum lelaki untuk menaklukkan perempuan… atas nama “cinta” seorang laki-laki bisa memaksa pacarnya untuk menyerahkan keperawanannya sebagai bukti atas cinta mereka.. atas nama “cinta” sepasang kekasih memilih untuk melakukan bunuh diri bersama hanya karena cinta mereka tidak direstui oleh orang tua. Atas nama “cinta” janin-janin tidak bersalah digugurkan karena pasangan tersebut tidak berani bertanggung jawab atas hasil hubungan seks mereka?

Sekarang, tolong ijinkan saya bertanya..
Berapa banyak lelaki yang mau menikahi perempuan yang secara medis dinyatakan “tidak subur”? berapa banyak lelaki yang mau menikahi seorang perempuan yang alat kelaminnya cacat/rusak akibat kecelakaan/pemerkosaan?
Jawabannya : nyaris tidak ada…

Maka, jangan salahkan saya bila saya berpendapat bahwa “cinta” hanya hal seputar alat kelamin dan organ reproduksi saja…
Saya tidak mengajak anda untuk memiliki pendapat yang sama saya tentang “cinta”.. saya hanya sekedar menulis apa yang saya lihat dan saksikan di kehidupan nyata..
Seandainya kehadiran “cinta” di kehidupan anda membawa kebahagiaan.. maka bersyukurlah.. karena keberadaan “cinta” di kehidupan banyak orang justru hanya membawa dilema...

di tulis oleh
becomes_blurry@yahoo.com
May 23, 2007

Survey buat nambah penghasilan